
Jakarta – Penduduk Jakarta dapat menggunakan aplikasi JAKI atau menghubungi nomor 112 dan 119 untuk mendapatkan layanan ambulans yang disediakan oleh Tim Medis Reaksi Cepat.
“Silakan unduh aplikasi JAKI. Di menu utama, ada pilihan ambulans di pojok kanan bawah,” ungkap Winarto, Kepala Unit Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah DKI Jakarta, pada cvtogel hari Kamis di Jakarta.
Setelah itu, pilih menu tersebut, masukkan nomor ponsel, dan pastikan lokasi yang diinput sesuai dengan tempat pasien berada. “Kemudian, tekan tombol darurat hingga penuh melingkar selama kurang lebih tiga detik,” tambahnya.
Dalam acara diskusi berjudul “Tim Medis Reaksi Cepat, Solusi Tepat Penanganan Gawat Darurat,” yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta serta Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah DKI Jakarta, ia menjelaskan bahwa permintaan yang dilakukan baik melalui aplikasi maupun telepon akan terhubung dengan layanan Command Center Ambulance (CCA).
“Operator akan menghubungi nomor telepon yang telah dicantumkan. Mereka akan memberikan informasi mengenai ambulans atau tim medis yang segera berangkat ke lokasi,” kata Winarto.
Tim Medis Reaksi Cepat terdiri dari petugas kesehatan yang diberdayakan untuk memberikan pertolongan dan melakukan evakuasi dalam situasi darurat secara cepat dan efektif.
“Layanan ini InsyaAllah siap dan ‘standby’ 24 jam. Baik petugas yang ada di CCA atau operator, termasuk mereka yang berada di layanan ambulans,” jelas Winarto.
Dia juga menyampaikan bahwa pembentukan tim ini bertujuan untuk mendukung program 100 hari Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno di bidang kesehatan.
“Untuk mendukung layanan yang kami sediakan, kami memiliki hampir 100 unit ambulans dengan berbagai jenis,” ungkapnya.
Winarto menambahkan bahwa meskipun layanan ini diperuntukkan bagi masyarakat DKI Jakarta, warga yang tidak memiliki KTP DKI juga dapat menggunakan layanan kesehatan dari Tim Medis Reaksi Cepat. “Dalam situasi darurat, kami tidak membedakan,” ucapnya.
Ia menekankan bahwa semua warga, termasuk mereka yang tidak dari DKI Jakarta dan tidak mampu, juga akan difasilitasi. “Kami akan bantu dan tidak akan memungut biaya bagi mereka yang memang tidak bisa membayar,” pungkasnya.