
Jakarta (cvtogel) – Fadli Zon, Menteri Kebudayaan, hadir dan meresmikan “Pasar Raya Taman Budaya Jawa Tengah ke-2 Tahun 2025.” yang diadakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Taman Budaya Provinsi Jawa Tengah, Surakarta.
Fadli memberikan penghargaan atas terlaksananya acara ini. Ia menekankan bahwa kerjasama dan kolaborasi di antara pemangku kepentingan sangat penting untuk mempromosikan budaya Indonesia.
“Pasar Raya menjadi saat yang strategis untuk bertemu berbagai pihak dalam usaha bersama melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan kekayaan budaya kita,” ujar Fadli dalam pernyataannya di Jakarta, pada hari Sabtu.
Pasar Raya adalah singkatan dari Pagelaran Seni Rakyat dan Budaya yang pertama kali dilaksanakan di tahun 2024. Acara ini diadakan dengan seni dan budaya yang diintegrasikan dengan ekosistem ekonomi budaya yang ada di Jawa Tengah.
Pasar Raya Taman Budaya Jawa Tengah ke-2 akan berlangsung selama lima belas hari, dimulai dari tanggal 1 hingga 15 Agustus 2025, diikuti oleh kelompok seni dan sanggar dari seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Kegiatan ini mencakup pameran seni rupa, pameran Museum Jawa Tengah Ranggawarsita, bazar UMKM, permainan tradisional, dan hiburan rakyat.
Mengusung tema “Cangcut Gumregut Hangrumat lan Hanggelar Budaya Jawa Tengah,” yang mencerminkan komitmen bersama untuk pelestarian, pengembangan, dan promosi budaya di Jawa Tengah, Fadli menganggap tema ini sangat tepat untuk menunjukkan semangat partisipasi masyarakat dalam upaya tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa penerapan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan adalah tanggung jawab bersama, dan acara seperti Pasar Raya merupakan wujud nyata dari komitmen ini.
“Usaha dalam memajukan budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, provinsi, atau kabupaten/kota, melainkan tanggung jawab kita semua, termasuk pelaku budaya, seniman, dan budayawan. Kami berharap semua pihak, termasuk perusahaan, individu, dan dermawan ikut berperan,” katanya dengan tegas.
Fadli juga menekankan pentingnya taman budaya sebagai tempat untuk melestarikan Warisan Budaya Takbenda. Ia mendorong taman budaya untuk berfungsi sebagai etalase dan pusat kebudayaan yang hidup serta mempromosikan warisan budaya.
“Museum dapat berfungsi sebagai etalase untuk cagar budaya, sedangkan taman budaya dapat menghidupkan budaya yang terus bertransformasi dan berkembang,” jelasnya.
Sumarno, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa penyelenggaraan kegiatan budaya tidak hanya bertujuan untuk melestarikan warisan budaya, tetapi juga untuk mendorong sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
“Kami percaya bahwa budaya dan ekonomi kreatif saling berkaitan. Seni pertunjukan, tari, dan bentuk ekspresi budaya lainnya merupakan bagian dari ekonomi kreatif. Di Jawa Tengah, sektor ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Dalam acara pembukaan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan penghargaan kepada tiga tokoh seni dan budaya yang berperan dalam pelestarian budaya di Jawa Tengah. Mereka adalah Wahyu Santoso Prabowo dari bidang Seni Tari; Ki Manteb Soedharsono, yang diwakili oleh ahli warisnya, sebagai Maestro Pedalangan; dan Yusuf Radya Mulya sebagai Dalang Cilik.