
Natuna – Pemerintah Kabupaten Natuna, yang berada di Kepulauan Riau, akan membayar iuran Jaminan Kecelakaan Kerja yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk petani lokal.
Pada Selasa, Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko Varianto, mengungkapkan bahwa ada 200 petani yang akan mendapatkan perlindungan ini.
Inisiatif ini diambil untuk memberikan jaminan sosial kepada kelompok yang rentan, seperti petani.
“Dana untuk iuran ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Natuna,” jelasnya CVTOGEL.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Natuna, Wan Sazali, menyebutkan bahwa jumlah petani yang didukung oleh Pemkab Natuna terbatas, sementara pemerintah provinsi menanggung 1. 814 petani lainnya.
“Pembayaran oleh pemerintah provinsi berasal dari APBD Pemprov,” katanya.
Di sisi lain, Hendra Harry Jonna, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Natuna, menyampaikan bahwa peserta JKK akan menerima santunan senilai Rp70 juta jika meninggal dunia karena kecelakaan kerja, dan Rp40 juta jika meninggal karena alasan lain.
Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga menyediakan beasiswa untuk dua anak peserta dari taman kanak-kanak hingga pendidikan tinggi strata satu.
Santunan juga diberikan ketika peserta mengalami kecelakaan kerja, baik yang mengakibatkan kehilangan anggota tubuh maupun penurunan fungsi fisik.
“Bagi peserta yang meninggal tanpa hubungan dengan kecelakaan kerja, anaknya tetap berhak atas beasiswa jika peserta telah terdaftar selama minimal tiga tahun,” tambahnya.
Jumlah beasiswa pendidikan yang diberikan adalah Rp1,5 juta untuk jenjang TK hingga SD, Rp2 juta untuk SMP, Rp3 juta untuk SMA, dan Rp12 juta untuk perguruan tinggi.
“Beasiswa akan diberikan setiap tahun selama delapan tahun untuk jenjang TK hingga SMA, dan selama dua belas tahun untuk pendidikan tinggi,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa program ini akan segera dimulai dan saat ini sedang dilakukan pendataan peserta.
“Peserta akan aktif setelah pembayaran dilakukan,” tambahnya.
Fahrudin, seorang petani dari Natuna, memberi tanggapan positif terhadap program ini, karena diyakini akan mengurangi beban ekonomi para petani.
“Dengan demikian, kami tidak perlu khawatir tentang biaya iuran,” ungkapnya.