Grand Pix Formula One seri Las Vegas telah usai.Balapan di sirkuit perkotaan Las Vegas yang berkelok kelok dijalanan kota judi dimana hamparan Las Vegas Boulevard sebagian besar Hotel dan kasino berada cukup berarti bagi seorang pembalap Red Bulls yang bernama Max Verstappen. Pembalap kontroversial dari Belanda yang mulai menjadi legenda di balapan F1. Sejak remaja usia 17 tahun sampai usia 26 tahun selalu menyita penggila balapan F1 didunia. Sudah tiga kali Max merebut gelar juara dunia , mulai tahun 2021, 2022 dan 2023 dan Max mampu melengkapi menjadi 4 kali juara dunia setelah menyelesaikan balapan di Las Vegas di posisi ke lima dan berada di depan Lando Norris sebagai syarat untuk meraih gelar juara dunia tahun 2024.
Balapan F1 di Las Vegas berlangsung seperti yang sudah diprediksi yaitu tidak berlangsung seru karena Max Verstappen sebenarnya membalap dengan tidak sempurna karena mesin Red Bulls menjadi lambat karena adanya kesalahan dengan sayap belakanng yang terlalu lamban sehingga kalah cepat dengan Mc Laren, Ferrari maupun Mercedez di Latihan bebas maupun Qualifikasi dimana Max hanya berada di urutan start nomor lima dibawah George Russel, Carlos Sainz, Pierre Gasly dan Charles Leclerc. Namun Max bukanlah pembalap yang bermental lembek, walaupun mobil tidak mendukung tetapi Max mampu membalap dengan penuh kegigihan sampai ujung finis didepan Lando Norris.
Kini Max Verstappen sudah menjadi juara dunia 4 kali menyamai rekor pembalap F1 Sebastian Vettel ( 2010, 2011, 2012, 2013 ) dan Alain Prost ( 1985, 1986, 1989, 1993 ). Dan melewati rekor tiga kali juara dunia pembalap legendaris Ayrton Senna, Niki Lauda, Nelson Piquet, Jackie Stewart dan Jack Brabham.Dari kelima pembalap tersebut tentunya yang paling menyedot perhatian fans F1 adalah Ayrton Senna. Sangat menarik untuk melhat perbandingan antara Max Verstappen dengan Ayrton Senna karena keduanya sama-sama kontroversial dalam arena balapan F1 di era zamannya masing-masing. Pembalap Brazil ini menajdi kampium F1 pada tahun 1988, 1990 dan 1991.
Senna pada saat membalap di era pembalap pembalap seperti Alain Prost, Nelson Piquet bahkan Michael Schumacher pernah menjadi saingan Senna. Senna menjadi terkenal karena karakter membalapnya sangat agresif dan cenderung emotional , seperti pada saat satu team dengan Alain Prost di Mc Laren. Pada tahun 1989 , Senna bersenggolan dengan Prost di sirkuit Suzuka dan membuat Prost menjadi juara dunia. Setahun kemudian di tahun 1990 Senna menabrak Prost ditikungan pertama di Sirkuit Suzuka dan inilah yang membuat Senna menjadi juara dunia. Kondisi ini mirip dengan karakter Max Verstappen yaitu Agresif dan cenderung brutal dalam membalap. Pada tahun 2021 , Max berebut gelar dengan Lewis Hamilton, Beberapa kali mereka terlibat tabrakan , di Sirkuit SilverstoneLewis menabark Max Verstappen dan Sirkuit Imola Italia gentian Max yang menabark Lewis Hamilton, Dan puncaknya di seri terakhir di Abu Dhabi dimana Max menyalip Lewis di lap terakhir di situasi balapan yang chaos dan dramatis.
Max Verstappen , mempunyai keahlian dalam membalap di segala situasi bahkan dalam keadaan lintasan basah akibat hujan Max adalah seorang pembalap yang mampu membalap dengan kecepatan tinggi di lintasan basah. Senna juga dikenal sebagai ” rain master ” karena kemampuannya mengendalikan mobil F1 di lintasan yang penuh air alias basah akibat hujan. Contohnya pada saat balapan di Portugal pada tahun 1985, Senna berhasil menjadi juara dengan memimpin dari awal start sampai finis di lintasan basah akibat guyuran hujan, Max juga mempunyai keahlian yang sama dengan merajai lintasan basah , contoh yang paling heroik adalah di balapan di sirkuit Interlagos Brasil awal bulan November 2024 yang sebenarnya menjadi titik balik Max mampu mempertahankan gelar F1 ini , karena Max mampu menjadi juara di sirkuit Brasil walaupun start dari posisi 17 .
Gaya mengemudi antara Max Epictoto dan Senna tentunya mempunyai perbedaan tetapi yang hampir mirip adalah sisi agresivitas yang sangat tinggi dimana keduanya membalap tanpa pandang bulu yaitu terus maju sampai garis finis. Max mungkin lebih jenius karena mampu mengendarai mobil yang bukan mobil tercepat. Red Bulls memang sejatinya bukan mobil yang tercepat karena masih kalah dengan kecepatan Mc Laren, Ferrari di tahun 2024 ini. Tahun 2021 jelas Red Bulls kalah cepat dengan Mercedez , namun Max mampu menjadi kampium balapan F1 dari tahun 2021 sampai 2024. Berbeda dengan Senna yang pada tahun 1990 an mobil Mc Laren adalah mobil yang tercepat di lintasan balapan F1.
Max dan Senna adalah pembalap yang sudah mampu menjadi legenda dan mempunyai keebihan masing-masing. Namun Max dengan gaya mengemudi yang cenderung paling brutal di antara pembalap F1 tampaknya akan melebihi legendarisnya Ayrton Senna karena Max masih muda ( 26 tahun ) sehingga kemungkinan akan menjadi juara F1 di masa datang akan terbuka lebar. Dengan asumsi usia membalap adalah sampai usia 35 tahun , maka Max akan membalap kurang lebih 9 tahun lagi dan tentunya masih memungkinkan untuk menjadi juara dunia lebih dari 7 kali untuk melewati rekor Michael Schumacher dan Lewis Hamilton. Melihat cara mengemudi Max dan Senna adalah melihat seorang pembalap yang mempunyai mental juara yaitu pantang menyerah dan terus maju sampai garis finis dengan kondisi apapun. Bravo Max Verstappen yang mampu menjadi juara dunia F1 tahun 2024 , ditunggu tahun depan apakah Max dengan kebrutalannya mampu membalap dengan gemilang dan mampu menjadi juara dunia kembali.