Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia telah memperkuat kerja sama ekonomi dengan Kamar Dagang Amerika Serikat (AS) melalui penandatanganan nota kesepahaman.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, yang akrab disapa Anin, menyatakan bahwa kesepakatan ini merupakan langkah positif dan sinyal baik bagi dunia usaha serta tenaga kerja di Indonesia.

“Ini adalah kabar baik bagi perekonomian Indonesia, para pengusaha, dan tentu saja pekerja di tanah air. Kami juga berterima kasih kepada Kamar Dagang AS dan CIPE (Center for International Private Enterprise) yang telah mendukung pengembangan kapasitas Kadin, termasuk usaha kami untuk bergabung dengan OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development),” ungkap Anin dalam keterangannya pada cvtogel login hari Sabtu di Jakarta.

Kadin dan Kamar Dagang AS baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman (MoU) terbaru untuk memperkuat perdagangan dan investasi antara kedua negara.

Kesepakatan ini akan berlaku selama dua tahun ke depan dan ditandatangani di kantor pusat Kamar Dagang AS di Washington, D. C. pada hari Jumat (2/5) waktu setempat.

Nota kesepahaman ini hadir pada saat yang penting setelah penerbitan National Trade Estimate Report 2025. Ini merupakan langkah nyata Indonesia untuk mengurangi hambatan perdagangan, khususnya yang non-tarif, serta menciptakan kesempatan untuk pertumbuhan ekonomi bersama di kawasan Indo-Pasifik.

Anin menggarisbawahi bahwa kerja sama ini berpotensi memperluas peluang di sektor industri yang padat karya, yang menyerap jutaan tenaga kerja.

“Kita tahu bahwa Indonesia mengekspor banyak produk seperti alas kaki, karet, elektronik, dan garmen. Saat ini, tiga sektor tersebut telah menyerap sekitar 2,1 juta tenaga kerja. Semoga jumlah ini bisa meningkat lebih lanjut,” jelasnya.

Di sisi lain, kerja sama ini juga bisa memberikan akses yang lebih baik bagi pelaku usaha AS ke pasar Indonesia.

“Jika perdagangan menjadi lebih seimbang, kita juga dapat menjadi mitra bagi mereka dalam hal ekspor kedelai untuk tempe, kapas untuk industri garmen, serta produk susu dan gandum. Ini semua berkaitan dengan industri yang padat karya dan sektor pertanian di Indonesia,” tambah Anin.

Dia juga membahas mengenai peluang investasi yang dapat didorong melalui kerja sama ini, terutama di sektor-sektor strategis.

“Indonesia menerima sekitar 100 miliar dolar AS dalam investasi asing setiap tahun. Jika pelaku usaha AS semakin yakin, ini akan sangat menguntungkan bagi perekonomian kita,” kata Anin.

Sementara itu, John Murphy, Senior Vice President dan Kepala Internasional Kamar Dagang AS, menekankan pentingnya kerjasama yang lebih erat untuk mengoptimalkan potensi hubungan ekonomi antara kedua negara.

Ia juga menyatakan bahwa Kamar Dagang AS menghargai hubungan jangka panjangnya dengan Kadin Indonesia, dan menegaskan bahwa pasar Indonesia adalah prioritas utama bagi anggotanya.

Namun, Murphy mencatat bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara selama ini belum mencapai potensi yang seharusnya bisa dicapai. Ia juga menunjukkan bahwa sejak 2002, AS telah berinvestasi lebih dari 6 miliar dolar AS untuk membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hubungan kedua negara saat ini telah ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif pada tahun 2023.