Tanpa cela, the reigning MotoGP World Champion, Francesco Bagnaia tampil memukau di balapan Tisso Sprint Race MotoGP Barcelona, Sabtu (16/11/2024). Pada balapan seri penutup tahun ini di Catalunya, Pecco Bagnaia tampil sebagai juara.
Posisi runner-up ditempati rekan satu tim Pecco di Ducati Lenovo Team, Enea Bastianini. Sementara, kompetitif utama perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024, Jorge Martin, menempati posisi ketiga.
Gelar juara sprint race di Barcelona adalah koleksi juara ketujuh untuk Pecco Bagnaia musim ini.
Kunci kemenangan Pecco Bagnaia Epictoto kali ini adalah pemilihan ban, fokus dan tenang. Pilihan ban slick medium-medium berpengaruh maksimum pada kecepatan dan cengkeraman ban motor pada lintasan sejauh 12 lap.
Kemudian, Pecco sangat fokus pada balapan terakhir ini. Sejak masa kualifikasi, ia tampil mendominasi. Ia sangat fokus dan berupaya tidak membuat kesalahan sekecil pun. Demikian pula, ia tampil sangat tenang.
Berbeda dengan Jorge Martin yang sedikit tegang menjalani balapan. Bahkan ia tertangkap kamera sempat menendang kaki Enea Bastianini. Beruntung, Martin tidak kena sanksi.
Pecco sempat kehilangan posisi pertama saat start ketika Enea Bastianini sukses menyodok ke depan. Tapi, tak bertahan lama, Pecco mengambil alih posisi terdepan dan tak terkejar lagi hingga menyelesaikan 12 putaran.
Persaingan ketat justru terjadi antara Jorge Martin dan Bastianini. Keduanya saling bergantian keja-mengejar di posisi dua dan tiga. Hingga akhirnya, Bastianini mengambil alih posisi kedua di lap terakhir.
Kemenangan brilian Bagnaia membuat persaingan perebutan gelar Juara Dunia MotoGP 2024 dipastikan berlangsung ketat di main race, Minggu, 17 November 2024.
Tambahan 12 poin, membuat Pecco memangkas jarak, dari 24 poin menjadi 19 poin. Jorge Martin masih memimpin klasemen dengan koleksi 493 poin. Pecco mengikuti di posisi kedua dengan raihan 473 poin. Hitungan matematika tentu saja berlaku untuk Martin dan Pecco esok hari.
Jika ingin mulus meraih gelar juara dunia, maka, mau tidak mau, Martin harus keluar sebagai pemenang besok.
Peluang tersebut tetap terbuka untuk Martin. Walaupun ia harus memulai balapan dari grid kedua, posisi keempat.
Pecco Bagnaia sendiri memastikan tempat di pole position. Posisi start kedua ditempati pembalap senior Aprilia, Aleix Espargaro dan Marc Marquez di tempat ketiga.
Melihat posisi start esok hari dan hasil lomba hari ini, kans merebut juara dunia masih berpihak besar pada Martin. Selama ia bisa mengamankan posisi 111 besar, meskipun Pecco tampil sebagai juara, Martin tetap bisa unggul dalam pengumpulan poin akhir.
Jika Pecco Bagnaia sukses juara di balapan utama, poin tertingginya adalah 497. Sementara, Martin hanya butuh 5 poin untuk mengamankan titel juara dunia, di mana poin pembalap berjuluk Martinator saat ini 493. Jika Martin hanya meraih 4 poin atau finish di posisi ke-12, maka Pecco yang duduk sebagai juara dunia karena ia memenangi juara seri lebih banyak musim ini.
Cerita berbeda jika salah satu dari pembalap terjatuh. Jika Martin terjatuh atau tak mampu menuntaskan balapan dan Pecco tampil sebagai juara, maka otomatis ia menjadi juara dunia. Tetapi jika Pecco yang bernasib nahas, maka Martin yang meraih gelar tertinggi motoGP itu, termasuk jika keduanya terjatuh, Martin tetap juara dunia.
Intinya, head to head bertajuk race for solidarity dan the rematch di seri balapan terkahir MotoGP Barcelona tahun ini dipastikan berlangsung menarik.