Persaingan perebutan gelar juara dunia F1 tahun 2024 telah usai ketika Max Verstappen mengunci gelar juara di sirkuit Las Vegas tanggal 23 November 2024 dengan hanya menduduki posisi ke lima, namun sudah cukup untuk merebut gelar F1 untuk keempat kalinya. Walaupun sudah merebut gelar juara, namun Max masih haus akan gelar juara sehingga setelah  F1 Las Vegas yaitu GP Qatar di sirkuit Losail tanggal 1 Desember 2024 , Max berhasil juara setelah penantang terdekatnya Lando Norris terkena penalty saat balapan akibat pelanggaran bendera kuning.

Sangat menarik untuk menganalisa persaingan dan pembeda dari Max Verstappen dengan Lando Norris. Keduanya adalah generasi pembalap F1 setelah era Lewis Hamilton, Kimi Raikkonen, Fernando Alonso, Sebastian Vettel. Max dan Lando sudah bersaing di balapan mobil Carting/Gokart. Tetapi karakter kedua pembalap sangat berbeda jauh. Max adalah seorang pemberani, Penuh perhitungan dalam menghadapi resiko, blak-blakan dalam mengutarakan pendapatnya alias tidak perduli apakah lawan bicaranya tersinggung atau tidak. Apalagi kalau menyangkut mobilnya, Max tidak segan mengkritik atau memarahi insinyur atau mekaniknya atau bahkan teamnya sendiri jika mobilnya tidak sesuai dengan setelan sesuai keinginannya. Max juga tidak segan untuk bertengkar dengan pembalap lainnya yang sekiranya telah berbuat kesalahan terhadapnya. Ingat kasus dengan Esteban Ocon di GP F1 Brasil tahun 2018 ? baru-baru ini Max juga rebut dengan George Russel di GP F1 Qatar. Tetapi yang menarik dari seorang Max, keributan tersebut adalah dengan alasan dan analisa yang ternyata benar di phak Max sehingga boleh dikatakan kemarahannya dilandasi dengan analisa dan data yang benar di arena balapan.

Keberhasilan Max dalam 4 tahun terakhir ini merupakan perpaduan yang saling melengkapi antara Christian Horner , Adrian Newey , Lambiase, Marko dan team Red Bulls yang sudah terbiasa dan memahami karakter pembalapnya. Sejak membalap bersama team Red Bulls, Max Verstappen sudah menjadi prioritas bagi Red Bulls untuk menjadi pembalap utama. Red Bulls memandang Max adalah pembalap cerdas, berani dan penuh perhitungan sehingga masukan-masukan yang dilontarkan seorang Max Verstappen benar benar menjadi informasi penting bagi Red Bulls untuk membangun sebuah mobil yang cukup kompetitif dalam perebutan gelar juara dunia. Red Bulls bukanlah pemilik mobil tercepat pada saat Max menjadi juara dunia. Tahun 2021 , mobil tercepat adalah Mercedez, tahun 2022 — 2023 mobil tercepat sebetulnya dimiliki Ferrari dan tahun 2024 Mobil tercepat adalah Mc Laren. Namun dengan keahlian dan mental pemenang yang luar biasa yang dimiliki Max Verstappen membuat Red Bulls mampu membuat seorang juara dunia 4 kali dalam diri Max Verstappen.

Bagaimana dengan seorang Lando Norris ? Pembalap ini adalah satu angkatan dengan Max Verstappen tetapi mempunyai karakter yang berbeda jauh. Lando adalah pemuda inggris yang cenderung kalem dan tenang. Temperamennya biasa saja dan tidak meledak-ledak. Principal Mc laren , Andreas Seidl mengungkapkan bahwa Lando kerap melontarkan kritikan terhadap dirinya sendiri dan sering mengakui kesalahannya dan kecewa dengan dirinya sendiri. Karakter ini berbanding terbalik dengan Max Verstappen yang sering menyalahkan orang lain. Max akan mengungkapkan suatu kesalahan dengan menyalahkan orang lain yang menyebabkan kesalahan terjadi.Justru mental inilah yang dibutuhkan oleh seorang juara dan kritikan pedas dari seorang Max adalah masukan untuk perbaikan mobilnya.

Lando Norris Epictoto dengan mobil Mc Laren yang tercepat saat ini telah gagal untuk menyalip perolehan angka Max Verstappen, padahal sejak GP Miami seharusnya dengan mobil yang paling cepat Lando bisa mengejar Max. Red Bulls mengalami kesulitan dengan performace mobilnya sehingga Max dan Sergio Perez tidak bisa menampilkan performance terbaiknya. Max hanya mampu menjadi juara di GP Kanada dan Spanyol setelah itu puasa gelar di GP Austria, Inggris, Hungaria, Belgia, Belanda, Italia, Azerbaijan, Singapura, COTA Amerika Serikat, Mexico. Sementara Lando hanya menang di GP Miami, Belanda dan Singapura.Seharusnya dengan mobil Mc Laren yang tercepat Lando bisa menang lebih dari 3 kali dimana Max Verstappen mengalami kesulitan dengan mobilnya. Lando Norris saat ini belum mempunyai mental pemenang atau juara tetapi hanya menjadi pembalap yang taat aturan seperti Kimi Raikkonen yang cenderung pendiam yang tentunya tidak bisa memberikan kritikan pedas kepada teamnya.

Menjadi pemenang dalam GP F1 membutuhkan mental pemberani. Hampir sebagian besar pembalap F1 yang menjadi juara adalah yang mempunyai temperamen yang berbeda dengan pembalap lainnya. Michael Schumacer, Ayrton Senna, Alain Prost adalah pembalap pembalap yang dengan berani membalap dengan segala kemampuannya termasuk dengan cara yang ” agak licik ” untuk mencapai podium pertama. Itulah mengapa Lando Norris saat ini tidak berhasil mengalahkan Max Verstappen padahal sudah mempunyai mobil yang tercepat dan mempunyai kesempatan besar karena perolehan angka yang tidak begitu besar . Kalau mental Lando Norris hanya seperti ini, maka untuk mencapai juara F1 sangat berat dan mustahil untuk dicapai. Mental juara adalah seperti Max Verstappen, juara sejati F1 sesungguhya.