Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkapkan delapan koperasi bermasalah di Indonesia yang saat ini ditangani Satuan Tugas Revitalisasi Koperasi Bermasalah telah menimbulkan kerugian bagi anggotanya hingga Rp26 triliun.
Budi Arie dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, memaparkan kerugian anggota delapan koperasi bermasalah, yakni Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana sebesar Rp930 miliar, Koperasi Lima Garuda sebesar Rp570 miliar, Koperasi Pratama Indonesia Timur senilai Rp400 miliar, Koperasi Sejahtera Bersama senilai Rp8,6 triliun, dan Koperasi Indosurya Cipta Tvtogel senilai Rp13,8 triliun.
Selain itu, KSP Pracico Inti Utama mengalami kerugian sebesar Rp623 miliar, KSP Pracico Inti Sejahtera mengalami kerugian sebesar Rp763 miliar, dan Koperasi Jasa Berkah Wahana Sentosa mengalami kerugian sebesar Rp226 miliar.
“Masyarakat miskin, masyarakat anggota koperasi yang miskin, karena sebagian besar uang pensiun mereka, uang hari tua yang dimasukkan ke koperasi, tidak dipertanggungjawabkan keberadaannya di koperasi. “Ini,” kata Budi Arie.
Ia juga mengatakan, untuk mempercepat pelaksanaan Satgas Revitalisasi, pihaknya telah berkolaborasi dengan lembaga lain seperti Kejaksaan Agung, Kepolisian, Badan Pengawasan dan Pembinaan Keuangan (BPKP), Otoritas Jasa Keuangan (OJK). ) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Mandat kelompok kerja ini adalah sebagai tim ad hoc antarkementerian/lembaga untuk mengoordinasikan tahapan pengelolaan koperasi. bermasalah untuk memprioritaskan pembayaran tabungan koperasi.
Pertama, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyampaikan, kelompok kerja (Pokja) Revitalisasi Koperasi Bermasalah yang baru dibentuknya akan segera bekerja untuk menyelesaikan permasalahan koperasi.
“Satgas ini akan segera bekerja,” kata Budi Arie Setiadi dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (25/1).
Menurut Budi, keberadaan kelompok kerja juga bertujuan agar koperasi bisa terus berjalan. dengan cara yang normal dan transparan, agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi para anggotanya.