Musim Formula 1 2025 diwarnai dengan sejumlah perubahan dramatis yang mengguncang dunia motorsport. Perombakan besar di Red Bull yang mempromosikan pembalap muda, serta pengenalan regulasi baru oleh FIA menjadi sorotan utama. Dengan begitu banyak perubahan yang terjadi, musim baru ini diprediksi akan menghadirkan banyak kejutan dan kontroversi.

Perubahan Regulasi DRS (Drag Reduction System)

FIA telah mengumumkan perubahan pada parameter DRS untuk musim 2025. Slot belakang sayap mobil akan mengalami penyesuaian, dengan celah minimum dikurangi dari 10mm menjadi 9,4mm, sementara batas atas tetap pada 85mm saat DRS dibuka. Selain itu, aturan mengenai mode DRS akan diperketat, memastikan hanya ada dua posisi dan pengembalian sayap ke posisi semula harus sesuai dengan definisi yang ditetapkan. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas DRS dalam menyalip, namun beberapa tim dan pembalap menyuarakan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap keseimbangan aerodinamika mobil.

Kontroversi ‘Mini DRS’ McLaren

Pada musim 2024, McLaren CVTOGEL terlibat dalam kontroversi terkait penggunaan sayap belakang yang dapat membuka sedikit pada kecepatan tinggi, mirip dengan fungsi DRS. Meskipun lolos uji deformasi FIA, tim rival mengajukan pertanyaan mengenai legalitas dan dampaknya terhadap kecepatan mobil. Sebagai respons, FIA memutuskan untuk mengunci desain sayap belakang mulai musim 2025, melarang modifikasi yang dapat meniru fungsi DRS. Keputusan ini memicu perdebatan mengenai inovasi teknis dan pembatasan regulasi.

Red Bull Merombak Line-up Pembalap

Sergio Perez dipecat oleh Red Bull Racing setelah musim 2024 yang mengecewakan, di mana ia hanya meraih 152 poin dan finis di posisi kedelapan dalam klasemen pembalap, jauh tertinggal dari rekan setimnya, Max Verstappen, yang meraih 437 poin. Penurunan performa ini berkontribusi pada kegagalan Red Bull mempertahankan gelar juara konstruktor, dengan tim finis di posisi ketiga di belakang McLaren dan Ferrari.

Christian Horner, kepala tim Red Bull, menyatakan bahwa meskipun Perez telah memberikan kontribusi signifikan selama empat tahun bersama tim, penurunan performa yang konsisten menjadi alasan utama pemecatannya. Sebagai pengganti, Red Bull mempromosikan Liam Lawson dari tim satelit mereka, Racing Bulls, untuk berpasangan dengan Max Verstappen pada musim 2025

Debut Pembalap Muda di Tim Utama

Musim Formula 1 2025 menyaksikan debut sejumlah pembalap muda yang siap membawa angin segar ke grid balapan. Andrea Kimi Antonelli, berusia 18 tahun, dipromosikan dari akademi Mercedes untuk menggantikan posisi Lewis Hamilton, yang pindah ke Ferrari. Antonelli akan berpasangan dengan George Russell di Mercedes.

Di tim Alpine, Jack Doohan, putra dari legenda MotoGP Mick Doohan, akan memulai debutnya di F1, menggantikan posisi yang sebelumnya diisi oleh Daniel Ricciardo. Doohan diharapkan membawa semangat muda dan pengalaman balap yang kaya ke dalam tim.

Sementara itu, Oliver Bearman, yang sebelumnya tampil impresif dengan tim satelit Ferrari, kini resmi menjadi pembalap utama untuk tim Haas. Bearman diharapkan dapat melanjutkan performa gemilangnya dan memberikan kontribusi signifikan bagi tim.

Isack Hadjar, pembalap berusia 20 tahun asal Prancis, akan melakoni debutnya di F1 bersama tim junior Red Bull, Racing Bulls, menggantikan posisi Liam Lawson. Hadjar, yang finis kedua di klasemen F2 2024, diharapkan dapat menunjukkan kemampuannya di level tertinggi balap mobil.

Gabriel Bortoleto, yang baru berusia 20 tahun, akan bergabung dengan tim Sauber, berpasangan dengan Nico Hlkenberg. Bortoleto diharapkan dapat membawa energi baru dan potensi besar bagi tim.

Dengan semua hal kontroversial yang terjadi dan beberapa perubahan regulasi yang dilakukan oleh FIA, Apakah Max Verstappen dapat mempertahankan gelar Kejuaraan Dunia nya untuk musim 2025 mendatang?