Jakarta – Redea Institute, yang menaungi jaringan Sekolah HighScope Indonesia, mengajak semua orang tua untuk menjaga kesehatan anak mulai dari lingkungan rumah.

“Anakanak tidak tahu bagaimana cara mengatasi perasaan besar mereka. Jadi, saat Anda melihat anak bertindak atau menarik diri, itu merupakan sinyal bahwa mereka masih dalam mode ‘lawan atau lari’. Mereka mengalami reaksi stres, dan tugas kita adalah untuk tidak terperangkap dalam kekacauan tersebut, serta membawa ketenangan,” ungkap psikolog berlisensi dan doktor dari Universitas of California Berkeley, Amerika Serikat, Rebecca Branstetter, Ph. D. , dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.

Dalam rangkaian workshop yang diselenggarakan secara daring dari Rabu (26/2) hingga Rabu (14/3), Branstetter, yang diundang sebagai pembicara, menyatakan bahwa sangat penting bagi orang tua untuk tetap tenang, meredakan emosi, dan mengubah momen emosional anak menjadi kesempatan untuk belajar.

Kebiasaan tersebut dapat dipelajari melalui peningkatan kemandirian, ketekunan dalam belajar, serta mengonversi kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang produktif.

“Sebagai orang tua, berikanlah lobus frontal Anda kepada anak, jangan biarkan lobus frontal anak menggantikan Anda. Artinya, Anda perlu melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan, ajukan pertanyaan kepada mereka, dan jangan hanya memberi tahu apa yang harus dilakukan serta membuat setiap keputusan untuk mereka,” jelasnya Pttogel.

Pada hari terakhir workshop, Branstetter juga menekankan kepada peserta yang hadir bahwa teknologi hanyalah alat dan penggunaannya tergantung pada pemiliknya.

Hal yang sama berlaku untuk cara orang tua menetapkan batasan, mengenali tandatanda bahaya, serta bagaimana melakukan percakapan yang akan memastikan anak tetap aman dan gigih di dunia digital, tambahnya.

“Sama seperti palu, kita dapat menciptakan banyak hal yang luar biasa dengan alat tersebut. Seorang tukang kayu dapat membuat barangbarang indah dengan palu, tetapi kita tidak akan membiarkan balita kita bermain dengan palu dan berharap semua berjalan dengan baik, bukan?” tegasnya.

Pendiri dan CEO Redea Institute, Antarina S. F. Amir, berharap wawasan yang dibagikan dapat memperkuat peran orang tua dalam pengembangan anak. “Kami juga sangat antusias untuk berbagi, belajar, dan tumbuh bersama sebagai komunitas,” ujarnya.

Rebecca Branstetter merupakan pembicara terkemuka dan pakar media nasional di bidang kesehatan mental untuk sekolah dan keluarga. Ia telah menerbitkan 11 buku mengenai perkembangan dan kesejahteraan anak, termasuk The Everything Parents Guide to Executive Functioning dan Small Habits Create Big Changes.