
Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengundang para pendidik untuk mengimplementasikan empat prinsip pendidikan saat proses belajar mengajar, yaitu tadris (pembelajaran), ta’lim (pengajaran), tarbiyah (pengasuhan), dan ta’dib (kesopanan).
“Keempat prinsip pendidikan ini sangat penting untuk diterapkan guna membentuk peserta didik yang berakhlakul karimah,” jelas Pttogel Khofifah saat kegiatan Safari Ramadhan Pendidikan Tahun 2025/1446 H Korwil III Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di SMKN 5 Surabaya, sebagaimana dikutip di Surabaya, pada hari Sabtu.
Khofifah menyatakan bahwa banyak guru telah menerapkan prinsip ta’lim dan tadris melalui proses transfer pengetahuan. Namun, ada kebutuhan untuk memperkuat aspek tarbiyah, yang mencakup bimbingan dan pembentukan karakter.
“Pelaksanaan tarbiyah akan lebih efektif di sekolah berasrama karena lingkungan mendorong disiplin, kesopanan, kesederhanaan, serta saling menghormati,” tuturnya. Lebih lanjut, Khofifah menekankan pentingnya ta’dib, yakni pengembangan akhlak, agar siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga memiliki etika dan sopan santun yang baik.
Gubernur Khofifah percaya bahwa para guru telah berusaha menerapkan prinsipprinsip ini dengan niat yang tulus. “Para guru yang ikhlas dalam mendidik anak bangsa akan mendapatkan keberkahan, kemuliaan, dan pahala,” tambahnya.
Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa Kementerian Agama sedang mempersiapkan kurikulum cinta, yang bertujuan untuk menanamkan nilai kasih sayang dan mencegah kebencian dalam dunia pendidikan.
Dalam konteks ini, ia mendorong guru untuk merangkul dan mendampingi siswa yang menunjukkan perilaku negatif, seperti perundungan, agar tidak semakin terpinggirkan. “Sumbernya adalah cinta. Kurikulum ini diharapkan dapat menciptakan suasana kasih sayang di antara semua orang untuk menghindari kebencian dan tindakan yang melukai,” simpulnya.